1.02.2010 IP V.4 dan IP V.6

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

* Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
* Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

* Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
* Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
* Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.



Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP

Oktet Pertama (Desimal)

Oktet Pertama
(desimal)

Digunakan oleh
Kelas A

1–126

0xxx xxxx

Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B

128–191

10xx xxxx

Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C

192–223

110x xxxx

Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D

224–239

1110 xxxx

Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E

240–255

1111 xxxx

Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:

* 10.0.0.0/8
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16

Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:

* 169.254.0.0/16

10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Ruang Alamat

Dari Alamat

Sampai Alamat

Keterangan
010.000.000.000/8

010.000.000.001

010.255.255.254

Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12

172.016.000.001

172.031.255.254

Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16

192.168.000.001

192.168.255.254

Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16

169.254.000.001

169.254.255.254

Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.


Sejarah IP Versi 6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu. Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan.
Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan :
= 2 IPv4 Address
= 4,294,967,296 IPv4 Address
Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing2 punya satu komputer, 1 Lapotop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM & CDMA).Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other. Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah 3 Milyard penduduk dunia (bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa dipakai )? Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4 yang bisa dialokasikan untuk setiap computer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat. Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private.
Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan, berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.
Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan :128
=2 IPv6 Address
= 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6 Address
Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada di seluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional, Militer serta Universitas. Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi,mobile operator, IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatnet, NTT)..


Beberapa Versi IP ..


IMP - Nenek moyang IP
Protocol IP dikembangkan sejak tahun 1969 dengan nenek moyang IMP (Interface Message Processor) yang terdokumentasi dengan nama RFC 1. IMP berkapasitas 5 bit address (artinya cuma punya 32 kemungkinan host address).

IPv0 IPv1 IPv2 IPv3 - Experimental
Sebelum bisa digunakan secara praktis, protokol ini kemudian mengalami beberapa pengembangan, dan setiap pengembangan diberi versi yang berbeda2. IP versi 0 sampai 3 merupakan versi pengembangan antara th 1977-1979.

IPv4 - Internet Protocol
Sedangkan IPv4 sebenarnya merupakan versi pertama yang akhirnya dipakai, dan distandarisasikan dengan RFC 791 pada th 1981.

IPv5 - Internet Stream Protocol (ST)
Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Protokol ini didefinisikan pada dokumen IEN 119 dalam status eksperimental. Kemudian dilanjutkan menjadi ST2 dalam RFC 1819, tetapi tetap dalam status eksperimental.

IPv6 - IPng "IP Next Generation"
Protocol ini merupakan generasi penerus IPv4, disebut juga sebagai IPng (= IP Next Generation), dan hasil kombinasi sana-sini dari banyak proposal penerus IPv4

Versi IP yang lain
Selain IPv6 ada beberapa lagi usulan pengganti IPv4 yang muncul setelah IPng, tetapi tidak ada satupun yang kemudian diterima sebagai standard.

IPv4 vs IPv6
Beberapa perbedaan prinsipil dari IPv4 vs IPv6 :

* Address Space : IPv6 memiliki kapasitas 128 bit, dibandingkan dengan IPv4 yang cuma 32 bit - membuat kapasitas IPv6 jauh lebih besar (2^96 kali lipat dibandingkan dengan IPv4). Saat ini cukup banyak juga orang2 yang mengatakan bahwa perbedaan kapasitas ini terlalu besar, dan berlebih2an. Namun dengan adanya address space yang luar biasa besar itu, maka akan terbuka banyak sekali kemungkinan di masa depan mengenai aplikasi2 yang bisa dienable (misalnya setiap penduduk dan semua miliknya bisa diberi ip address utk identifikasi dll.)
* Scope : IPv6 memiliki scope (jangkauan) IP address yang terdefinisi dengan baik, spt node-local, link-local, site-local, organization-local, global-scope. Scope ini mirip dengan pemakaian private atau global ip address pada IPv4, tetapi jauh lebih fleksibel
* Multicast : Kemampuan pengontrolan multicast IPv6 jauh enak (kalau krupuk namanya crispy :) dibanding dengan IPv4 dengan adanya scope multicast (di IPv4 tidak ada kemampuan pengontrolan seperti ini)
* Anycast : Ini kemampuan baru IPv6 untuk identifikasi beberapa host dengan sebuah IP address saja. Host yang paling dekat nanti yang akan respon (kalau solusi di IPv4 menggunakan IP address yang sama, routing protocol yang akan menentukan mana yang paling dekat)
* Penyederhanaan format header : header IPv6 lebih simple dibanding dengan IPv4, ada beberapa field yang dihapuskan, sehingga dengan kemampuan yang sangat luar biasa besar, header IPv6 hanya 2x lebih besar daripada IPv4
* Header Options yang fleksibel : field option di IPv6 fleksibel panjangnya, jadi lebih gampang untuk support aplikasi baru di masa depan (yg kita belum tahu sekarang ini)
* Kemampuan QoS lebih baik : IPv6 bisa memberi label pada paket2 tertentu supaya mendapat perlakukan khusus (misalnya utk real time traffic)
* Otentikasi dan Privasi : IPv6 memiliki kemampuan builtin untuk otentikasi & privasi. Kalau di IPv4 kita musti tambahkan tunnel IPsec (atau mekanisme tambahan lain) untuk hal ini
* Fungsi lain2 yang baru di IPv6 : real-time flows, provider selection, host mobility, end-to- end security, auto-configuration, and auto-reconfiguration. Solusi2 ini kalau di IPv4 memerlukan banyak cara yang tambal sulam

Migrasi ke IPv6
Meskipun IPv6 ini banyak sekali keunggulannya dibandingkan dengan IPv4, namun migrasi IPv4 ke IPv6 tidak semudah membalik telapak tangan.

Penyebabnya antara lain :

1. Kebanyakan aplikasi network masih menggunakan IPv4. Sangat sedikit yang perlu spesifik IPv6, dan baru aplikasi2 baru saja yang mulai support dual stack (IPv4 dan IPv6 sekaligus)
2. Kebanyakan network engineer masih familiar dengan IPv4. IPv6 itu seperti dari dunia lain
3. Internet sudah terlanjur besar dengan IPv4. Migrasi IPv4 ke IPv6 sulit sekali karena memerlukan koordinasi yang baik dari banyak pihak
4. Beberapa standard IPv6 masih belum selesai. Misalnya sampai sekarang kita belum menemukan kata sepakat tentang mekanisme terbaik untuk dual homing. Dual homing menjadi masalah di IPv6 karena kapasitas address IPv6 yang sangat besar, sehingga kalau orang melakukan dual homing seperti di IPv4, maka akan terjadi masalah besar pada address summarization di routernya (akan diperlukan storage yang luaaaaaaar biasa besar untuk menyimpan ledakan IPv6 address, teknologi CPU & storage masa sekarang belum mampu menanganinya)
5. Tambal sulam di IPv4 sudah sedemikian banyak dan ternyata bisa berjalan dengan rapih, sehingga nyawa IPv4 yang sudah diprediksi mati beberapa kali, ternyata terus memanjang sampai saat ini. Misalnya, NAT (Network Address Translation) membuat IPv4 yang kehabisan IP address bisa mendayagunakan ip address private, dst.
6. Belum ada killer application untuk IPv6 (ini jenis aplikasi yang hanya bisa jalan dg bagus di IPv6, sampai sekarang semua aplikasi bisa dijalankan di IPv4 dengan baik)
7. Tidak ada dorongan yang kuat dari pemerintah maupun dunia bisnis. Jepang termasuk sukses implementasi IPv6 karena pemerintahnya serius sekali mempromosikan IPv6 dengan dukungan biaya R&D dan insentif pengurangan pajak jika orang menggunakan IPv6 (kalau di Indonesia ada insentif ini saya jadi orang pertama yang pake IPv6

Potensi Killer Application IPv6
Sebetulnya dengan jumlah penduduk >220 juta orang, Indonesia sangat cocok jika cepat2 mengadopsi IPv6. Lho buat apa ?

1. Menyelesaikan masalah NAT pada service provider besar (seperti provider2 telpon celular/ADSL/Metro Ethernet yang punya pelanggan ribuan). Banyak aplikasi2 yang sebenarnya berjalan lebih optimum tanpa NAT (misalnya IP telephony, video surveillance, dst)
2. Menyelesaikan masalah komunikasi VPN Intranet dan Extranet dengan multiple operator. Saat ini sebuah perusahaan yang terhubung ke beberapa operator harus membuat beberapa site besarnya sebagai transit, supaya site2 kecil bisa saling bicara. IPv6 menyelesaikan masalah ini dengan sangat mudah
3. Penduduk Indonesia banyak yang punya KTP ganda. Pemerintah Indonesia belum punya cara membereskan masalah ini. Sekalian saja nanti kalau mau diberesin tiap KTP bisa diberi IP address sbg bagian dari identifikasi penduduk (sekalian mendukung SIN - Single Identity Number). Malah sebenarnya, IPv6 juga potensial untuk Single Identity Number untuk seluruh penduduk di muka bumi ini sekalian sama binatang peliharaannya....
4. Jika no 3 tercapai, sebenarnya untuk menghubungi seseorang cukup lewat IPv6 addressnya saja. Tidak perlu lagi kita mengingat2 nomor telpon (kantor/rumah/hp1/hp2/hp3/email/IM/dst..)
5. Khusus untuk pemerintah, kalau mau setiap KTP rakyat ditempeli RFID, sehingga posisi tiap penduduk langsung diketahui secara lebih pasti. Salah satu aplikasinya mungkin untuk mengatur lalulintas di kota2 rawan macet, sehingga kemacetan jauh dikurangi. Nah, kombinasi RFID dengan IPv6 sangat pas, karena dengan kombinasi ini kita bisa membuat big screen dengan gambar2 pergerakan penduduk.

Internet Protocol version 4 (IPv4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host computer di seluruh dunia. Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.1.3
Format Pengalamatan IPv4

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel 2.1. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal / high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Tabel di bawah ini Pengklasifikasian Alamat IPv4 Berdasarkan Oktet Pertama Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit. Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).

Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat hosthost yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D.
Format Paket IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4






Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
a. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan
b. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
c. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.
d. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.
e. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
f. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
· Bit 0 = reserved, diisi 0.
· Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
· Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
g. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h. Time to Live. Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut.
i. Protocol. Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP.
J.Header Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap header IP.
k. Source IP Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut.
l. Destination IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan,

Macam-macam Port

Port adalah suatu celah atau pintu atau lubang pada system komputer sebagai jalur transfer data.

Pada sistem komputer sebenarnya ada dua jenis Port yaitu :Port Fisik & Port Logika(non-fisik)


1. Port fisik,adalah soket atau slot atau colokan yang ada di belakang CPU sebagai penghubung peralatan input-output komputer, misalnya Mouse,keyboard,printer…dll.
2. Port Logika (non fisik),adalah port yang di gunakan oleh Software sebagai jalur untuk melakukan koneksi dengan komputer lain, tentunya termasuk koneksi internet.

Port Logika inilah yang akan kita bahas di sini, yaitu port yang berhubungan secara langsung dengan kegiatan kita ber-internet.

• Port 80, Web Server
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,

• Port 81, Web Server Alternatif
ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif hosting website



• Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server

• Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH

• Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk hubungan dengan server telnet

• Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg digunakan adalah port 25

• Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp terkena blok.

• Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol) untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail box

• Port 119, News (NNTP) Server

• Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP

• Port 389, LDAP Server
LDAP Directory Access Protocol menjadi populer untuk mengakses Direktori, atau Nama, Telepon, Alamat direktori. Contoh untuk LDAP: / / LDAP.Bigfoot.Com adalaha LDAP directory server.

• Port 143, IMAP4 Server
IMAP4 atau Pesan Akses Internet Protocol semakin populer dan digunakan untuk mengambil Internet Mail dari server jauh.Disk lebih intensif, karena semua pesan yang disimpan di server, namun memungkinkan untuk mudah online, offline dan diputuskan digunakan.

• Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server
Ketika Anda menjalankan server yang aman, SSL Klien ingin melakukan koneksi ke server Anda Aman akan menyambung pada port

• 443. This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin virus atau worm dan sebangsanya

• Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting dan VOIP memungkinkan Anda untuk meng-host Internet panggilan video atau lainnya dengan.

• Port 5631, PCAnywhere


• Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)

Bila Anda menjalankan VNC server remote kontrol ke PC Anda, menggunakan port 5900. VNC berguna jika anda ingin mengontrol remote server.

• Port 111, Portmap

• Port 3306, Mysql

• Port 981/TCP

Dalam merancang sebuah jaringan Local Area Network (LAN), sangat perlu ditentukannya topologi jaringan yang akan digunakan agar nantinya sesuai dengan kebutuhan kita, ini penting karena sangat berpengaruh terhadap penggunaan dan proses perawatan jaringan itu sendiri serta pengembangannya ke depan.
Jika terjadi kesalahan dalam penentuan topologi jaringan mengakibatkan mubazirnya jaringan yang terpasang dan hanya menghabiskan biaya semata karena jaringan yang terpasang tidak dapat berfungsi secara optimal.
Untuk penentuan Topologi jaringan LAN mana yang akan di pasang dan sesuai dengan kebutuhan serta biaya yang tersedia di perusahaan tempat kerja kita sebaiknya kita mengenal dulu beberapa topologi LAN yang sudah tentu memiliki beberapa kelebihan serta kekurangannya masing-masing sepeti berikut :



Topologi BUS



Dikatakan topologi BUS adalah cara menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan lokal yang berbentuk sepertu jalur BUS.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari topologi BUS adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
-Hemat Kabel
-Perancangan kabel sederhana
-Mudah dikembangkan

Kekurangan :
-Kesalahan sulit dideteksi
-Terjadi kepadatan lalulintas data pada jalur tertentu
-Diperlukan penguat/repeater untuk jarak jauh


Topologi Ring/Cincin



Topologi Ring adalah cara menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan sehingga berbentuk seperti cincin/ring (lingkaran).
Transfer data di lakukan dari salah satu client di kirim ke setiap node/simpul, kemudian setiap node atau simpul mengecek informasi data tersebut apakah untuk client itu atau bukan.
Kelebihan :
-Memiliki 2 (dua) jalur komunikasi
-Hemat kabel

Kekurangan :
-Pekah terhadap kesalahan
-Dapat menimbulkan kepadatan lalulintas bila banyak komputer dalam jaringan
-Kaku dalam pengembangan jaringan

Topologi Bintang/Star



Topologi Bintang adalah cara menghubungkan beberapa unit komputer dalam satu jaringan berbentuk seperti bintang/star.
Komunikasi data yang terjadi pada topologi Star ini adalah terpusat pada satu pengontrol komunikasi data. Pusat dari komunikasi data tersebut disebut server dan komputer lainnya di sebut klien/client.
Kelebihan :
-Kerusakan pada satu saluran tidak mengganggu saluran lainnya
-Tingkat keamanan termasuk tinggi
-Tahan terhadap kesibukan lalulintas data dalam jaringan
-Penambahan maupun pengurangan stasiun tidak mengganggu stasiun lainnya
-Mudah dalam mendeteksi kesalahan
-Mudah dalam perawatan jaringan

Kerugian :
-Boros kabel
-Perlu adanya penangan khusus
-Hub menjadi elemen yg sangat kritis

Topologi Mesh



Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Topologi Tree



Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

Topologi Linier



Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Tipe konektornya terdiri dari
1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
* Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
* Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier

Asia-Pacific Network Information Centre



Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) adalah Regional Internet Registry untuk kawasan Asia Pasifik.
APNIC menyediakan jumlah alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, Internet Registries Nasional, dan organisasi serupa.


APNIC fungsi utama adalah:

* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk wilayah Asia Pasifik
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan komunitas internet Asia Pasifik di panggung global


Pertemuan Kebijakan Terbuka

Setiap tahun, APNIC mengadakan dua pertemuan kebijakan terbuka. Ini memberikan kesempatan masyarakat untuk datang bersama-sama untuk pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, pendidikan, pertukaran informasi, dan jaringan - baik profesional dan sosial. Kebijakan Terbuka pertama setiap tahun Rapat diselenggarakan sebagai jejak konferensi Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (APRICOT), dan yang kedua adalah sebagai standalone diadakan pertemuan. Pertemuan diadakan di berbagai lokasi di seluruh Asia Pasifik dan sering melibatkan unsur-unsur budaya ekonomi negara tuan rumah.



Pelatihan APNIC

APNIC mengadakan beberapa kursus pelatihan di berbagai lokasi di seluruh wilayah. Kursus-kursus ini dirancang untuk mendidik peserta untuk mahir mengkonfigurasi, mengelola dan memberikan layanan internet mereka dan infrastruktur dan untuk menerima praktek-praktek terbaik saat ini.

Whois database

Database Whois APNIC detail dari registrasi berisi alamat IP dan nomor AS awalnya dialokasikan oleh APNIC. Ini menunjukkan organisasi-organisasi yang memegang sumber daya, di mana alokasi dibuat, dan rincian kontak untuk jaringan. Organisasi yang memegang sumber daya yang bertanggung jawab untuk memperbarui informasi mereka dalam database. Basis data dapat dicari dengan menggunakan antarmuka web pada situs APNIC, atau dengan mengarahkan klien whois Anda whois.apnic.net (misalnya, whois-h whois.apnic.net 203.37.255.97).

Sejarah

APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".

Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.

Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.

1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.

1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.


Proses pengembangan kebijakan

Kebijakan-kebijakan APNIC dikembangkan oleh keanggotaan dan lebih luas komunitas internet. Media besar untuk pengembangan kebijakan adalah face-to-face Pertemuan Kebijakan Terbuka, yang diadakan dua kali setiap tahun, dan milis diskusi.

Pengembangan kebijakan APNIC prosesnya adalah:

* Buka
* Siapa saja dapat mengusulkan kebijakan.
* Setiap orang dapat membicarakan proposal kebijakan.
* Transparan
* APNIC dokumen publik semua diskusi kebijakan dan keputusan.
* Bottom-up
* drive komunitas pengembangan kebijakan.

Dokumen APNIC semua diskusi kebijakan dan keputusan untuk memberikan transparansi lengkap dari proses pengembangan kebijakan.

APNIC mewakili kawasan Asia Pasifik, yang terdiri dari 56 ekonomi:

* Afghanistan
* Samoa Amerika (US)
* Australia
* Bangladesh
* Bhutan
* British Indian Ocean Territory (UK)
* Brunei Darussalam
* Kamboja
* People's Republic of China
* Christmas Island (AU)
* Kepulauan Cocos (Keeling) Kepulauan (AU)
* Kepulauan Cook (N.Z.)
* Timor Timur
* Fiji
* Polinesia Perancis (Perancis)
* Wilayah Prancis Selatan (Perancis)
* Guam (US)
* Hong Kong (RRC)
* India
* Indonesia
* Jepang
* Kiribati
* Korea Utara
* Korea Selatan
* Laos
* Makau (RRC)
* Malaysia
* Maladewa
* Kepulauan Marshall
* Mikronesia
* Mongolia
* Myanmar (Burma)
* Nauru
* Nepal
* Kaledonia Baru (Perancis)
* Selandia Baru
* Niue (N.Z.)
* Pulau Norfolk (AU)
* Kepulauan Mariana Utara (US)
* Pakistan
* Palau
* Papua Nugini
* Filipina
* Pitcairn (Inggris)
* Samoa
* Singapura
* Solomon
* Sri Lanka
* Taiwan
* Thailand
* Tokelau (N.Z.)
* Tonga
* Tuvalu
* Vanuatu
* Vietnam
* Kepulauan Wallis dan Futuna (Perancis)
APNIC tertutup Madagaskar, Mauritius dan Seychelles sampai AfriNIC terbentuk.


American Registry for Internet Numbers



American Registry untuk Internet Numbers (ARIN) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Kanada, Karibia dan banyak pulau-pulau Atlantik Utara, dan Amerika Serikat. ARIN mengelola nomor Internet distribusi sumber daya, termasuk IPv4 dan IPv6 ruang dan nomor AS. ARIN membuka pintunya untuk bisnis di 22 Desember 1997after menggabungkan pada tanggal 18 April 1997. ARIN adalah sebuah lembaga nirlaba di negara bagian Virginia, negara bagian AS. Hal ini bermarkas di wilayah tak berhubungan Fairfax County, Virginia, Washington Dulles International Airport dan dekat Chantilly.


ARIN adalah salah satu dari lima Regional Internet Registry (RIR) di dunia. Seperti RIR lainnya, ARIN:

* Memberikan layanan yang berkaitan dengan koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet
* Memfasilitasi pengembangan kebijakan oleh para anggota dan stakeholder
* Berpartisipasi dalam komunitas internet internasional
* Apakah nirlaba, organisasi berbasis masyarakat
* Apakah diperintah oleh dewan eksekutif dipilih oleh keanggotaannya


Sejarah

Organisasi ini dibentuk pada Desember 1997 untuk "menyediakan layanan registrasi IP sebagai independen, lembaga nirlaba." Sampai saat ini IP pendaftaran di wilayah ARIN dilakukan oleh suatu departemen dalam perusahaan Network Solutions, yang menyediakan staf awal dan infrastruktur komputer untuk ARIN.

Presiden pertama ARIN Kim Hubbard, dari tahun 1997 sampai tahun 2000. Kim digantikan oleh Raymond "Ray" Plzak sampai akhir 2008. Trustee John Curran adalah pejabat Presiden sampai 1 Juli tahun 2009 ketika ia mengambil peran CEO secara permanen. Ray Plzak tetap sebagai konsultan untuk organisasi.

Sampai akhir tahun 2002 itu disajikan Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan seluruh Karibia. LACNIC sekarang menangani bagian dari Karibia, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Juga, Sub-Sahara Afrika merupakan bagian dari wilayahnya sampai April 2005, ketika AfriNIC secara resmi diakui oleh ICANN sebagai kelima Regional Internet Registry.


Layanan

ARIN menyediakan layanan yang berkaitan dengan koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet. Sifat layanan ini dijelaskan dalam pernyataan misi ARIN:

Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan, ARIN, sebuah lembaga nirlaba, mengalokasikan sumber daya Protokol Internet; mengembangkan kebijakan berbasis konsensus dan memfasilitasi kemajuan Internet melalui informasi dan pendidikan penjangkauan.


Layanan ini dikelompokkan dalam tiga bidang: Pendaftaran, Organisasi, dan Kebijakan Pembangunan.

Pendaftaran Layanan

Pendaftaran Layanan berkaitan dengan koordinasi teknis dan pengelolaan inventarisasi sumber daya nomor Internet. Layanan meliputi:

* Alokasi alamat IPv4 dan penugasan
* Alamat IPv6 alokasi dan penugasan
* Nomor AS penugasan
* Direktori layanan termasuk:
o Registrasi informasi transaksi (WHOIS)
o Routing informasi (Internet Routing Registry)
* DNS (Reverse)

Untuk informasi tentang nomor internet meminta sumber daya dari ARIN, lihat https://www.arin.net/sumber daya/index.html. Bagian ini meliputi permintaan template, kebijakan distribusi khusus, dan panduan untuk meminta dan mengelola sumber daya nomor internet.

Organisasi Pelayanan

Layanan organisasi berkaitan dengan interaksi antara para stakeholder, ARIN anggota, dan ARIN. Layanan meliputi:

* Pemilihan
* Anggota rapat
* Informasi publikasi dan penyebarluasan
* Pendidikan dan pelatihan


Kebijakan Pengembangan Jasa

Jasa Pengembangan kebijakan memfasilitasi pengembangan kebijakan untuk koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet.

Semua kebijakan ARIN diatur oleh masyarakat. Setiap orang didorong untuk berpartisipasi dalam proses pengembangan kebijakan di pertemuan kebijakan publik dan pada Kebijakan Publik Mailing List (ppml@arin.net). The ARIN Dewan Pengawas kebijakan meratifikasi hanya setelah:

1. diskusi di milis, dan pada saat rapat;
2. Dewan Pertimbangan ARIN rekomendasi;
3. konsensus masyarakat yang mendukung kebijakan dan
4. hukum penuh dan fiskal review.

Masyarakat mengembangkan kebijakan dengan mengikuti Proses Pengembangan Kebijakan formal seperti diuraikan di https://www.arin.net/kebijakan/pdp.html. Kebijakan The Number Resource Manual, ARIN set lengkap kebijakan saat ini, tersedia di https:// www.arin.net/kebijakan/nrpm.html.

Keanggotaan tidak diperlukan untuk berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan ARIN proses atau menerapkan sumber daya nomor Internet.

Layanan meliputi:

* Mempertahankan diskusi daftar e-mail
* Melakukan pertemuan kebijakan publik
* Penerbitan dokumen kebijakan

Struktur Organisasi

ARIN terdiri dari komunitas internet di dalam wilayah, para anggotanya, 7-anggota Dewan Pengawas, 15-anggota Dewan Penasehat, dan staf profesional di bawah 50. Dewan Pengawas dan Dewan Penasehat dipilih oleh anggota ARIN selama tiga tahun.

Dewan Pengawas

Keanggotaan yang ARIN memilih Dewan Pengawas (BOT), yang memiliki tanggung jawab utama untuk urusan bisnis dan keuangan ARIN kesehatan, dan mengelola operasi ARIN dengan cara yang sesuai dengan petunjuk yang diterima dari Dewan Pertimbangan dan tujuan yang ditetapkan oleh anggota registri . Bot bertanggung jawab untuk menentukan disposisi dari semua pendapatan yang diterima untuk memastikan semua layanan yang disediakan dalam cara yang adil. Bot meratifikasi proposal yang dihasilkan dari keanggotaan dan dikirimkan melalui Dewan Penasehat. Keputusan eksekutif dilaksanakan setelah disetujui oleh BOT.

BOT terdiri dari 7 anggota:

* Scott Bradner (Bendahara)
* John Curran (Presiden dan CEO)
* Timotius Denton
* Lee Howard (Sekretaris)
* Paul Vixie (Ketua)
* Bill Woodcock
* Vacant Position

Dewan Penasehat

Di samping BOT, ARIN memiliki Dewan Pertimbangan yang memberikan nasihat ARIN dan alokasi IP BOT pada kebijakan dan hal-hal terkait. Mengikuti prosedur di Internet Resource Proses Evaluasi Kebijakan, Dewan Penasehat depan kebijakan berbasis konsensus proposal kepada BOT untuk diratifikasi.

Dewan Penasehat terdiri dari 15 anggota yang dipilih:

* Dan Alexander
* Paul Andersen
* Cathy Aronson
* Marla Azinger
* Leo Bicknell
* Marc Crandall
* Bill Darte
* Owen DeLong
* David Farmer
* Stacy Hughes
* Scott Leibrand
* Lea Roberts
* Robert Seastrom
* Heather Schiller
* John buah apel manis (Ketua)

Negara-negara di wilayah layanan ARIN adalah:

* Anguilla
* Antarctica
* Antigua and Barbuda
* Bahamas
* Barbados
* Bermuda
* Bouvet Island (Norway)
* Canada
* Cayman Islands (UK)
* Dominica
* Grenada
* Guadeloupe (France)
* Heard and McDonald Islands (Australia)
* Jamaica
* Martinique (France)
* Montserrat
* Puerto Rico (U.S.)
* Saint Kitts and Nevis
* Saint Lucia
* Saint Vincent and the Grenadines
* St. Helena (UK)
* St. Pierre and Miquelon (France)
* Turks and Caicos Islands
* United States
* United States Minor Outlying Islands
* British Virgin Islands (UK)
* U.S. Virgin Islands (U.S.)


Latin American and Caribbean Internet Addresses Registry

Amerika Latin dan Karibia Internet Addresses Registry (LACNIC) adalah Regional Internet Registry untuk Amerika Latin dan Karibia daerah.




LACNIC nomor menyediakan alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, dan organisasi serupa.

LACNIC fungsi utama adalah:

* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk Amerika Latin dan Karibia
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan Amerika Latin dan Karibia komunitas internet di panggung global

Sejarah

Sejak tahun 1993, organisasi-organisasi akademis di Amerika Latin seperti ENRED - Foro de redes de America Latina kamu El Caribe, mendiskusikan kebutuhan register untuk Amerika Latin. Pada tahun 1998 selama pertemuan di Panamá ENRED termasuk NIC-MX, tema ini sedang dibahas dan mereka mengetahui bahwa kelompok lain yang dibentuk oleh organisasi komersial seperti CABASE - Camara Argentina de Base de Datos y Servicio em Línea dan e-COMLAC (Amerika Latin dan Karibia Federasi untuk Internet dan Electronic Commerce), juga mendiskusikan gagasan tentang american latin registri.

Pada tanggal 30 Januari 1998, Ira Magazincr, maka penasihat senior Presiden Clinton untuk pengembangan kebijakan, merilis sebuah makalah diskusi, yang dikenal sebagai "kertas hijau". Sebuah versi revisi yang dikenal sebagai "kertas putih" dirilis pada tanggal 5 Juni. Makalah ini mengusulkan sebuah organisasi baru untuk menangani sumber daya internet. (yang terlambat menjadi ICANN). Setelah rilis ini sejumlah kelompok, konferensi yang diselenggarakan untuk membahas proposal dan membuat saran, di antara mereka, IFWP atau International Forum untuk White Paper.

IFWP diselenggarakan empat pertemuan, yang terakhir di Buenos Aires, di mana beberapa orang Amerika selatan orang dan organisasi dibedakan berpartisipasi dan mulai mengenal satu sama lain. Di antara mereka Messano Oscar, Anthony Harris dan Edmundo Valiente dari CABASE, Fabio Marinho, anggota Comite Gestor de Brasil - Brasil internet Steering Committee dan Presiden ASSESPRO - Associação Brasileira de Empresas de Software Serviços de Informática e Internet, Raimundo Beca-AHCIET - Asosiasi Hispanoamericana de Centros de Investigacion y Empresas de telecomunicaciones, Brasil, México Nic-Oscar Robles dan Jerman Valdez, y Julian Dunayevich, Raul Echeverria. ENRED

Bergabung dengan organisasi-organisasi eCOMLAC - Federación Latino Americana y Caribeña para Internet y el Comercio electrónico, argumented bahwa alamat IP Amerika Latin, dapat ditangani oleh suatu badan lokal dan mencapai kesepakatan untuk penciptaan. Orang lain berpartisipasi dalam diskusi awal ini, di antara Eliezer CADENAS (ENRED), Fidel Vienegas (AHCIET), Raphael Mandarino (CG_B).

Akhirnya kesepakatan untuk penciptaan LACNIC (Amerika Latin dan Karibia IP Address Daerah Registry), ditandatangani di Santiago de Chile pada 22 Agustus 1999 selama pertemuan ICANN yang kedua.

Sebuah Dewan Interim didefinisikan dengan enam anggota:

* AHCIET - Raimundo Beca;
* CABASE - Jorge Plano, kemudian digantikan oleh Oscar Messano;
* CG-Br - José Luis Ribeiro;
* ENRED - Julian Dunayerich; kemudian digantikan oleh Raul Echeverria;
* NIC-Mx - Jerman Valdez;
* ECOMLAC - Fabio Marinho;

Langkah berikutnya, LACNIC ini disampaikan Dewan Sementara pada 26 Agustus 1999, perjanjian ini untuk Esther Dyson, maka Ketua Interim ICANN ICANN Board untuk persetujuan.
Sebuah Rencana Bisnis atau organisasi baru ini dikembangkan dan disajikan kepada ARIN, organisasi yang bertanggung jawab untuk wilayah kami. Anggaran Dasar diciptakan dan diputuskan bahwa akan LACNIC kantor pusat di Montevideo, dengan orang-orang teknis dan peralatan di São Paulo, Brazil NIC di tempat.
LACNIC secara resmi diakui oleh ICANN selama pertemuan Shanghai pada tahun 2002.
LACNIC didirikan pada 2001, dengan kantor administrasi di Montevideo, Uruguay dan fasilitas teknis yang disediakan oleh Comite Gestor da Internet Brasil São Paulo.

The LACNIC terdiri dari:

* Anggota
Anggota dapat langsung mempengaruhi kegiatan LACNIC dan jasa. Anggota bertanggung jawab untuk pencalonan dan pemilihan kandidat dalam Badan Eksekutif LACNIC dan untuk menerima skema pengisian LANIC dan menyetujui LACNIC Laporan Keuangan setiap tahun. Anggota juga memberikan masukan kepada, dan umpan balik, kegiatan yang dilakukan dan layanan yang diberikan oleh LACNIC.
* Executive Board
* LACNIC mencalonkan dan memilih anggota Badan Eksekutif. Dewan terdiri dari enam anggota dan bertanggung jawab untuk menunjuk Directo Eksekutif LACNIC dan untuk situasi keuangan secara keseluruhan LACNIC.
* LACNIC Staf
* Anggota staf melakukan kegiatan LACNIC, memberikan layanan kepada anggotanya dan memberikan dukungan administrasi bagi LACNIC.

Organisasi yang menerima alamat IP dari LACNIC secara otomatis langsung menjadi anggota. Menurut ukuran ruang alamat setiap organisasi mengelola, ada anggota yang berbeda kategori dan tingkatan. Keanggotaan terbuka untuk setiap orang atau organisasi yang berminat; ini berarti bahwa organisasi-organisasi yang tidak langsung menerima alamat IP dari LACNIC juga dapat mengajukan aplikasi keanggotaan.

Hal ini tidak perlu menjadi anggota LACNIC sebelum mengajukan permohonan untuk ruang alamat IP (atau sumber daya lainnya), juga tidak akan berbuat demikian memudahkan untuk mendapatkan mereka.

LACNIC perjanjian kerjasama

Sejak pembentukannya, LACNIC telah mengadopsi kebijakan kerjasama yang aktif berusaha untuk mengkonsolidasikan dirinya sebagai sebuah organisasi, untuk memperkuat keterlibatan dalam pertumbuhan dan pengembangan Internet di wilayah, dan untuk memenuhi tujuan utamanya manajemen sumber daya Internet untuk wilayah Latin Amerika dan Karibia.

Contoh dari hal ini adalah perjanjian yang ditandatangani awal dengan melakukan Gestor Comite Internet NIC Brasil dan Meksiko. Melalui perjanjian pertama adalah mungkin untuk memiliki infrastruktur teknis dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk LACNIC pusat operasional di kota São Paulo selama dua tahun pertama keberadaannya. Dalam kasus perjanjian dengan NIC Meksiko, sangat mungkin untuk mengimplementasikan rencana pelatihan LACNIC dengan mengorbankan kata organisasi, melalui bahan dan persiapan penyelenggaraan pertemuan di berbagai negara dari kawasan kita.

Kedua perjanjian memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian LACNIC stabilitas dan kelangsungan hidup selama tahap-tahap awal.

Demikian pula, kami percaya bahwa dengan menghasilkan berbagai kesepakatan kerjasama dan kegiatan LACNIC dapat membuat kontribusi yang signifikan bagi penguatan lembaga serta pertumbuhan dan perkembangan komunitas internet di kawasan ini.

LACNIC's partisipasi dalam setiap perjanjian adalah bervariasi dan tergantung pada kemampuan yang tersedia di masing-masing kasus, tetapi maksudnya adalah selalu untuk melengkapi sumber daya dan tindakan setiap organisasi. Untuk alasan ini, dalam beberapa kasus berpartisipasi dengan menggunakan dana sendiri atau memperoleh dana dari luar daerah, dalam orang lain dengan memfasilitasi pelembagaan organisasi regional, mengintegrasikan dan co-organisasi yang berpartisipasi dalam forum dan aktivitas lainnya serta mendukung penelitian pada isu-isu strategis.

Jadi, meskipun tidak peran utamanya, LACNIC memberikan kontribusi untuk pertumbuhan dan evolusi komunitas Internet regional, meningkatkan kehadiran internasionalnya dan relevansi, mengakibatkan tingkat keterlibatan yang lebih besar dan berpengaruh pada definisi kebijakan dan pengelolaan sumber daya global di jaringan tingkat internasional.

* NIC-BR - LACNIC Perjanjian
* NIC-MX - LACNIC Perjanjian
* CLARA - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* ECOM-LAC - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* LACTLD - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* ICA-IDRC - LACNIC Agreement (Frida Program)
* ISC - LACNIC Perjanjian (Proyek + RAICES)
* ORT University - LACNIC Perjanjian
* Universitas Republik (Fakultas Teknik) - Perjanjian LACNIC
* Exchange Program dengan RIR lain
* Dukungan dan Partisipasi di Daerah Acara dan Forum lain

The Number Resource Organization

Dengan RIR lain, LACNIC adalah anggota dari Number Resource Organization (NRO), yang ada untuk melindungi sumber daya nomor belum dialokasikan renang, untuk mempromosikan dan melindungi bottom-up proses pengembangan kebijakan, dan menjadi titik fokus input ke dalam sistem RIR.

RIPE NCC


Réseaux IP Européens Pusat Koordinasi Jaringan (RIPE NCC) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Eropa, Timur Tengah dan bagian-bagian dari Asia Tengah. Ini bermarkas di Amsterdam, Belanda.
Sebuah RIR mengawasi alokasi dan pendaftaran nomor Internet sumber daya (alamat IPv4, alamat IPv6 dan Autonomous System (AS) Bilangan) di wilayah tertentu.
RIPE NCC yang mendukung koordinasi teknis dan administratif infrastruktur Internet. Ini adalah tidak-untuk-keuntungan keanggotaan organisasi dengan lebih dari 6.000 (per Januari 2009) anggota yang terletak di lebih dari 70 negara di wilayah layanan.
Setiap individu atau organisasi yang dapat menjadi anggota RIPE NCC. Keanggotaan terdiri dari Internet Service Provider (ISP), telekomunikasi organisasi, lembaga pendidikan, pemerintah, regulator dan perusahaan besar.
RIPE NCC yang juga menyediakan dukungan teknis dan administratif untuk Réseaux IP Européens (RIPE), sebuah forum terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan teknis Internet.

Sejarah

The RIPE NCC memulai operasinya pada April 1992 di Amsterdam, Belanda. Dana awal disediakan oleh jaringan akademis Réseaux Associés pour la Recherche Européenne (RARE) orang anggota, EARN dan EUnet. RIPE NCC yang resmi didirikan ketika versi Belanda Anggaran Dasar diendapkan dengan Amsterdam Chamber of Commerce pada tanggal 12 November 1997. RIPE NCC pertama Rencana Kegiatan diterbitkan pada Mei 1991.

Kegiatan

RIPE NCC yang mendukung perkembangan internet melalui koordinasi teknis infrastruktur Internet di wilayah layanan dan sekitarnya. Itu melakukan banyak kegiatan di daerah ini, termasuk:

* Alokasi dan pencatatan sumber daya nomor Internet (IP Addresses dan AS Bilangan)
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Database
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Routing Registry
* Operasi K-akar, salah satu akar dunia nameserver
* Koordinasi dukungan untuk delegasi ENUM
* Pengumpulan dan publikasi statistik pada Internet netral perkembangan dan kinerja

RIPE NCC yang terdiri dari:

* Anggota
Anggota dapat langsung mempengaruhi kegiatan RIPE NCC dan jasa. Anggota bertanggung jawab untuk pencalonan dan pemilihan kandidat dalam RIPE NCC Badan Eksekutif dan untuk menerima RIPE NCC Pengisian Skema dan RIPE NCC menyetujui Laporan Keuangan setiap tahun. Anggota juga memberikan masukan kepada, dan umpan balik, kegiatan yang dilakukan dan layanan yang diberikan oleh RIPE NCC.
* Executive Board
* RIPE NCC mencalonkan dan memilih anggota Badan Eksekutif. Dewan terdiri dari antara tiga dan lima anggota dan bertanggung jawab untuk menunjuk RIPE NCC Direktur Pelaksana, untuk situasi keuangan secara keseluruhan dari RIPE NCC dan untuk membuat catatan yang memungkinkan situasi keuangan organisasi yang akan dievaluasi setiap saat.
* RIPE NCC Staf
Anggota staf melakukan kegiatan RIPE NCC, memberikan layanan kepada anggotanya dan memberikan dukungan administrasi bagi RIPE.

RIPE NCC dan RIPE

Réseaux IP Européens adalah suatu forum terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan teknis Internet. Meskipun nama mirip, RIPE dan RIPE NCC adalah entitas yang terpisah. Namun, mereka sangat saling tergantung. RIPE NCC yang memberikan dukungan administratif untuk RIPE, seperti Rapat RIPE fasilitasi dan memberikan dukungan administratif untuk RIPE Kelompok Kerja.

Biaya

Sumber daya nomor internet tidak memiliki nilai moneter. RIPE NCC para anggota pungutan biaya keanggotaan tahunan yang didasarkan pada sumber daya internet yang menerima anggota dari RIPE NCC. Biaya keanggotaan tahunan yang dikenakan kepada setiap anggota secara proporsional terkait dengan beban kerja yang terlibat dalam menyediakan sumber daya yang diminta oleh anggota.

The RIPE Database

The RIPE Database adalah database publik yang berisi rincian pendaftaran alamat IP dan AS Bilangan awalnya dialokasikan kepada anggota oleh RIPE NCC. Hal ini menunjukkan organisasi atau individu yang saat ini terus yang nomor internet sumber daya, ketika alokasi ini dibuat dan rincian kontak. Organisasi atau individu yang memegang sumber daya ini bertanggung jawab untuk memperbarui informasi dalam database.

Pada Maret 2008, isi database yang tersedia untuk mendekati real-time mirroring (NRTM).
RIPE Routing Registry

The RIPE Routing Registry (RR) adalah sub-set RIPE Database dan menyimpan informasi routing RPSL. RIPE RR yang merupakan bagian dari Internet RR, koleksi database yang cermin satu sama lain. Informasi tentang nama domain dalam RIPE Database adalah untuk referensi saja: itu bukan nama domain registry yang dijalankan oleh kode negara Top Level Domain (ccTLD) administrator dari Eropa dan daerah sekitarnya.

Daerah layanan

RIPE NCC di wilayah pelayanan terdiri dari negara-negara di Eropa, Timur Tengah dan bagian-bagian dari Asia Tengah. RIPE NCC layanan yang tersedia untuk pengguna di luar wilayah ini melalui Local Internet Registries; badan-badan tersebut harus memiliki alamat hukum yang berlaku di dalam wilayah layanan, tetapi dapat menawarkan jasa mereka kepada siapa pun (Daftar Negara-negara Anggota).

Asia

* Southwest Asia
* o Armenia
o Azerbaijan
o Bahrain
o Siprus
o Georgia
o Iran
o Irak
o israel
o Yordania
* o Lebanon
o Oman
o Otoritas Palestina
o Qatar
o Arab Saudi
o Suriah
o Turki
o Uni Emirat Arab
o Yaman
* Central Asia
o Kazakhstan
o Kyrgyzstan
o Tajikistan
o Turkmenistan
o Uzbekistan
* North Asia
o Rusia
Eropa
* Albania
* Andorra
* Austria
* Belarus
* Belgia
* Bosnia-Herzegovina
* Bulgaria
* Kroasia
* Republik Ceko
* Denmark
* Estonia
* Finlandia
* Perancis
* Jerman
* Gibraltar (Britania Raya)
* Yunani
* Hungaria
* Islandia
* Irlandia
* Italia
* Latvia
* Liechtenstein
* Lithuania
* Luxembourg
* Macedonia
* Malta
* Moldova
* Monako
* Montenegro
* Norwegia
* Belanda
* Polandia
* Portugal
* Romania
* Rusia
* San Marino
* Serbia
* Slovakia
* Slovenia
* Spanyol
* Swedia
* Swiss
* Turki
* Ukraina
* Inggris
* Vatikan
* Yugoslavia

Amerika Utara
* Greenland (denmark)

Mantan daerah layanan

Sebelum pembentukan AfriNIC, RIPE NCC melayani negara-negara berikut:

Africa

* Afrika Utara
o Aljazair
o Mesir
o Libya
o Mauritania
o Maroko
o Sudan
o Tunisia
o Sahara Barat
* Afrika Tengah
o Kamerun
o Republik Afrika Tengah
o Chad
o Guinea Khatulistiwa
o Gabon
o São Tomé dan Príncipe
* Afrika Timur
o Djibouti
o Eritrea
o Ethiopia
o Kenya
o Uganda
o Somalia
* Afrika Barat
o Benin
o Burkina Faso
o Tanjung Verde
o Pantai Gading
o Gambia
o Ghana
o Guinea
o Guinea-Bissau
o Liberia
o Mali
o Niger
o nigeria
o Senegal
o Sierra Leone
o Togo

Organisasi terkait dan kegiatan

* The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN)
ICANN menetapkan blok sumber daya Internet (IP Sumber dan AS Bilangan) ke RIPE NCC dan RIR lainnya.

* The Number Resource Organization (NRO)
The Number Resource Organization (NRO) terdiri dari lima RIR: AfriNIC, APNIC, ARIN, LACNIC, dan RIPE NCC. NRO melaksanakan kegiatan bersama RIR termasuk bersama proyek-proyek teknis, kegiatan penghubung dan koordinasi kebijakan.

* Organisasi Pendukung Alamat (ASO)
NRO juga melaksanakan fungsi ASO, salah satu organisasi pendukung diminta oleh peraturan ICANN. The ASO tinjauan dan mengembangkan rekomendasi tentang Kebijakan internet yang berkaitan dengan sistem IP yang menangani dan menyarankan ICANN Dewan tentang hal ini.

* World Summit di Masyarakat Informasi (WSIS)
Sebagai bagian dari NRO, yang RIPE NCC secara aktif terlibat dalam WSIS.

* Internet Governance Forum (IGF)
Sebagai bagian dari NRO, yang RIPE NCC secara aktif terlibat dalam IGF.

AfriNIC
AfriNIC (African Network Information Center) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Afrika.
AfriNIC, yang berkantor pusat di Ebene City, Mauritius, untuk sementara diakui oleh ICANN pada 11 Oktober 2004 dan menjadi fungsional operasional pada 22 Februari 2005. Itu diakui oleh ICANN pada bulan April 2005. Sebelumnya, alamat IP untuk Afrika didistribusikan oleh APNIC, ARIN, dan RIPE NCC.
AfriNIC telah dialokasikan alamat IPv4 blok 41.0.0.0 / 8, 196.0.0.0 / 8 dan 197.0.0.0 / 8 dan IPv6 blok 2c00:: / 12 dan 2001:4200:: / 23. Adiel AKPLOGAN, sebuah Togo Nasional, adalah CEO registri.

Negara-negara di wilayah layanan AfriNIC adalah :

* Aljazair
* Angola
* Benin
* Botswana
* Burkina Faso
* Burundi
* Republik Kongo
* Kamerun
* Cape Verde
* Republik Afrika Tengah
* Chad
* Komoro
* Republik Demokratik Kongo
* Pantai Gading
* Djibouti
* Mesir
* Equatorial Guinea
* Eritrea
* Ethiopia
* Gabon
* Gambia
* Ghana
* Guinea
* Guinea-Bissau
* Kenya
* Lesotho
* Liberia
* Libya
* Madagaskar
* Malawi
* Mali
* Mauritania
* Mauritius
* Mayotte
* Maroko
* Mozambik
* Namibia
* Niger
* Nigeria
* Reunion Island
* Rwanda
* Sao Tome dan Principe
* Senegal
* Seychelles
* Sierra Leone
* Somaliland
* South Africa
* Sudan
* Swaziland
* Tanzania
* Togo
* Tunisia
* Uganda
* Sahara Barat
* Zambia
* Zimbabwe

BADAN INTERNASIONAL PENGAWAS DNS

BADAN INTERNASIONAL PENGAWAS DNS

IANA

IANA, singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).



IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:

* American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).

* Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).

* Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.

IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.


Indonesia Internet Exchange (IIX)

Indonesia Internet Exchange atau (IIX) merupakan tempat terhubungnya berbagai ISP(Internet Services Provider), penyedia layanan internet di Indonesia, sebut saja CBN, 3G-Net, Indosat M2, Telkomnet Instant dan lain-lain. Berdasarkan arti kata exchange berarti pertukaran sedangkan internet adalah kependekan dari Interconnection Networking. Dengan adanya IIX sambungan internet yang ada di Indonesia tidak harus berputar-putar melalui jalur yang ada di luar negeri dulu, baru kembali lagi ke Indonesia. Konsep penggabungan jalur berbagai ISP ke dalam suatu wadah dalam satu negara yang ada di Indonesia ini, merupakan yang pertama kali di dunia.


Pembentukan

IIX dibentuk oleh APJII yang awalnya bersifat amal dan sukarela dengan maksud menyatukan lalu lintas antar ISP di Indonesia sehingga tidak perlu transit ke luar negeri. Tujuan IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk digunakan oleh setiap ISP yang memiliki ijin beroperasi di Indonesia. ISP yang tersambung ke IIX tanpa biaya lebar pita, hanya biaya sambungan fisik sepeti serat optik, jalur nirkabel ataupun sewaan, yang berbeda-beda. Cukup murah bagi ISP yang berada di Jakarta tetapi mahal bagi ISP yang ada di luar Jakarta, apalagi di luar Jawa, karena biaya sambungan fisiknya saja jauh lebih mahal daripada sambungan internasional termasuk kapasitas lebar pita langsung melalui satelit ke luar negeri.

IIX menjadi sebuah solusi atas keterbatasan infrastruktur isi dalam negeri yang seolah-olah terpisah dengan isi global. Dengan adanya IIX maka koneksi internet di Indonesia menjadi lebih murah. Indonesia Internet Exchange berkantor di Cyber Building 11th Floor, Jl. Kuningan Barat 8, Jakarta 12710.









Ranah internet tingkat teratas (Top Level Domain)

Ranah Internet Tingkat Teratas (Inggris: Top Level Internet Domain, TLD) merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama domain. Misalnya www.google.com memiliki domain teratas com (atau COM, karena nama domain tidak mempermasalahkan huruf besar atau kecil).

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) saat ini mengklasifikasikan Ranah Internet Tingkat Teratas ke dalam 3 jenis:

* country code top-level domains (ccTLD)

Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp untuk Jepang.

* generic top-level domains (gTLD)

Dipergunakan oleh macam-macam organisasi (sebagai contoh, .com untuk organisasi komersial). Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov (Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info, .name and .pro.

* infrastructure top-level domains

Satu-satunya yang diterima adalah .arpa. Sementara domain .root ada tapi tanpa kejelasan mengenai untuk apa keberadaannya.



TLD umum

* .aero: industri pesawat terbang
* .arpa: Address and Routing Parameter Area
* .biz: bisnis
* .com: komersial
* .coop: koperasi
* .info: informasi
* .int: internasional
* .jobs: sumber daya manusia
* .museum: museum
* .name: nama perorangan
* .net: jaringan
* .org: organisasi
* .pro: profesi
* .travel: industri wisata
* .tv: televisi

TLD eksklusif Amerika Serikat

* .edu: pendidikan (eksklusif untuk Departement Pendidikan Amerika Serikat)
* .gov: pemerintah (eksklusif untuk pemerintah Amerika Serikat)
* .mil: militer (eksklusif untuk militer Amerika Serikat)

Walau demikian, nama ranah .edu digunakan pula dalam prakteknya untuk beberapa situs Indonesia.

Beberapa nama ranah lokal

* .go.id: didedikasikan untuk organisasi kepemerintahan di Indonesia
* .mil.id: penggunaan secara khusus oleh militer RI
* .co.id: bagi perusahaan atau lembaga komersial
* .or.id: untuk organisasi nirlaba
* .web.id: didesignasi untuk badan informal maupun pribadi
* .net.id: ranah umum untuk situs Internet
o .war.net.id: diperuntukkan warnet (warung Internet)
* .sch.id: ranah khusus untuk lembaga sekolah di Indonesia
* .ac.id: didedikasikan bagi lembaga akademik semisal universitas

TLD negara

AC Ascension
AD Andorra
AE Uni Emirat Arab
AF Afganistan
AG Antigua dan Barbuda
AI Anguilla
AL Albania
AM Armenia
AN Antillen Belanda
AO Angola
AQ Antartika (semua yang berada dibawah 60°S)
AR Argentina
AS Samoa Amerika
AT Austria
AU Australia
AW Aruba
AX Åland
AZ Azerbaijan
BA Bosnia Herzegovina
BB Barbados
BD Bangladesh
BE Belgia
BF Burkina Faso
BG Bulgaria
BH Bahrain
BI Burundi
BJ Benin
BM Bermuda
BN Brunei Darussalam
BO Bolivia
BR Brasil
BS Bahama
BT Bhutan
BV Pulau Bouvet
BW Botswana
BY Belarus
BZ Belize
CA Kanada
CC Kepulauan Cocos
CD Republik Demokrasi Kongo (d/h Zaire)
CF Republik Afrika Tengah
CG Republik Kongo
CH Swiss (Confoederatio Helvetica)
CI Pantai Gading
CK Kepulauan Cook
CL Cile
CM Kamerun
CN Republik Rakyat Cina
CO Kolombia
CR Kosta Rika
CS Serbia Montenegro
CU Kuba
CV Tanjung Verde
CX Pulau Natal
CY Siprus
CZ Ceko
DE Jerman
DJ Djibouti
DK Denmark
DM Dominika
DO Republik Dominika
DZ Aljazair
EC Ekuador
EE Estonia
EG Mesir
EH Sahara Barat
ER Eritrea
ES Spanyol (España)
ET Ethiopia
EU Uni Eropa
FI Finlandia
FJ Fiji
FK Kepulauan Falkland
FM Negara Federal Mikronesia
FO Kepulauan Faroe
FR Prancis
FX Prancis Metropolitan
GA Gabon
GB Britania Raya (sangat jarang, pada umumnya .uk yang dipakai)
GD Grenada
GE Georgia
GF Guyana Prancis
GG Guernsey
GH Ghana
GI Gibraltar
GL Greenland
GM Gambia
GN Guinea
GP Guadeloupe
GQ Guinea Ekuatorial
GR Yunani
GS Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
GT Guatemala
GU Guam
GW Guinea-Bissau
GY Guyana
HK Hong Kong
HM Pulau Heard dan Kepulauan McDonald
HN Honduras
HR Kroasia (Hrvatska)
HT Haiti
HU Hungaria
ID Indonesia
IE Irlandia
IL Israel
IM Isle of Man
IN India
IO Teritorial Britania di Samudra Hindia
IQ Irak
IR Iran
IS Islandia
IT Italia
JE Jersey
JM Jamaika
JO Yordania
JP Jepang
KE Kenya
KG Kirgizistan
KH Kamboja
KI Kiribati
KM Komoros
KN Saint Kitts dan Nevis
KP Korea Utara
KR Korea Selatan
KW Kuwait
KY Kepulauan Cayman
KZ Kazakhstan
LA Laos
LB Lebanon
LC Saint Lucia
LI Liechtenstein
LK Sri Lanka
LR Liberia
LS Lesotho
LT Lithuania
LU Luxemburg
LV Latvia
LY Libya
MA Maroko
MC Monako
MD Moldova
ME Montenegro
MG Madagaskar
MH Marshall Islands
MK Republik Makedonia
ML Mali
MM Myanmar
MN Mongolia
MO Makau
MP Kepulauan Mariana Utara
MQ Martinique
MR Mauritania
MS Montserrat
MT Malta
MU Mauritius
MV Maladewa
MW Malawi
MX Meksiko
MY Malaysia
MZ Mozambik
NA Namibia
NC Kaledonia Baru
NE Niger
NF Pulau Norfolk
NG Nigeria
NI Nikaragua
NL Belanda
NO Norwegia
NP Nepal
NR Nauru
NU Niue
NZ Selandia Baru
OM Oman
PA Panama
PE Peru
PF Polinesia Prancis (dengan Pulau Clipperton)
PG Papua Nugini
PH Filipina
PK Pakistan
PL Polandia
PM Saint-Pierre dan Miquelon
PN Kepulauan Pitcairn
PR Puerto Rico
PS Wilayah Palestina yang Terduduki (Tepi Barat dan Jalur Gaza)
PT Portugal
PW Palau
PY Paraguay
QA Qatar
RE Réunion
RO Rumania
RS Republik Serbia
RU Rusia
RW Rwanda
SA Arab Saudi
SB Kepulauan Solomon
SC Seychelles
SD Sudan
SE Swedia
SG Singapura
SH Saint Helena
SI Slovenia
SJ Kepulauan Svalbard dan Jan Mayen
SK Slovakia
SL Sierra Leone
SM San Marino
SN Senegal
SO Somalia
SR Suriname
ST São Tomé dan Príncipe
SU Bekas Uni Soviet (masih digunakan)
SV El Salvador
SY Syria
SZ Swaziland
TC Kepulauan Turks dan Caicos
TD Chad
TF Tanah Antartik dan Selatan Prancis
TG Togo
TH Thailand
TJ Tajikistan
TK Tokelau
TL Timor Leste
TM Turkmenistan
TN Tunisia
TO Tonga
TP Timor Leste (diganti ke TL)
TR Turki
TT Trinidad dan Tobago
TV Tuvalu
TW Taiwan
TZ Tanzania
UA Ukraina
UG Uganda
UK Britania Raya
UM Kepulauan Minor dan Terpencil Amerika Serikat
US Amerika Serikat
UY Uruguay
UZ Uzbekistan
VA Vatikan
VC Saint Vincent dan Grenadine
VE Venezuela
VG Kepulauan Virgin Britania
VI Kepulauan Virgin AS
VN Vietnam
VU Vanuatu
WF Wallis dan Futuna
WS Samoa (d/h Samoa Barat)
YE Yaman
YT Mayotte
YU Yugoslavia (sekarang Serbia Montenegro; kode berubah menjadi CS)
ZA Afrika Selatan (Zuid Afrika)
ZM Zambia
ZW Zimbabwe


Second Level Domains

.id

.id adalah top-level domain kode negara Internet untuk Indonesia. Sejak 1 September 2005, domain .id dikelola oleh Departemen Komunikasi dan Informasi Indonesia. Sebelumnya domain .id dikelola melalui kerjasama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan pengelola domain .id (ccTLD-ID).

Mulai 1 Mei 2007 pengelolaan domain .id sepenuhnya berada di tangan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk komunitas teknologi informasi di Indonesia.[1]

Second Level Domains

* co.id — Perusahaan
* or.id — Organisasi
* net.id - Penyelenggara jasa internet atau telekomunikasi
* go.id — Pemerintahan
* mil.id - Militer
* ac.id - Lembaga pendidikan tinggi
* sch.id - Sekolah
* web.id - umum




Cara kerja DNS tersebut dapat kita lihat pada gambar diatas, misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www.google.com .
1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk menanyakan IP Address www.google.com .
2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya.
3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server) untuk mengetahui alamat IP dari DNS server yang mengelola domain www.google.com .
4. Jika domain www.google.com benar-benar exist, maka Root DNS akan mendapatkan alamat IP server DNS www.google.com, kemudian alamat dikirim ke server DNS lokal kita.
5. Server DNS lokal akan mengontak Server DNS www.google.com untuk menanyakan alamat IP dari www.google.com , dan Server DNS www.google.com memberikan data alamat IP www.google.com
6. Server DNS lokal memberitahu alamat IP untuk www.google.com kepada Browser/Client (PC kita).
7.Kemudian kita menggunakan alamat itu untuk diisikan ke dalam IP Packet untuk menghubungi www.google.com.



Teori bekerja DNS
Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
• DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
• recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
dan ...
• authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
Pengertian beberapa bagian dari nama domain
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
• Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
• Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
• Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
Sebuah contoh dari teori rekursif DNS
Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
• Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
• Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
• Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
• Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
• Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).
Pengertian pendaftaran domain dan glue records
Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.
Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???)
DNS dalam praktek
Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".
Caching dan masa hidup (caching and time to live)
Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.
Waktu propagasi (propagation time)
Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.
DNS di dunia nyata
Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Jika administrator sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolver umumnya akan mengacu ke server nama mereka. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.
Penerapan DNS lainnya
Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
• Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
• Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
• Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
• Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer
Jenis-jenis catatan DNS
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
• A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
• AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
• CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
• [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
• PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
• NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
• SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
• SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
• Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
Nama domain yang diinternasionalkan
Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.
Perangkat lunak DNS
Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
• BIND (Berkeley Internet Name Domain)
• djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
• MaraDNS
• QIP (Lucent Technologies)
• NSD (Name Server Daemon)
• PowerDNS
• Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
• dig (the domain information groper)
Pengguna legal dari domain
Pendaftar (registrant)
Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders)
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.
Kontak Administratif (Administrative Contact)
Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
• keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain
• otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telepon dan lain sebagainya via WHOIS
Kontak Teknis (Technical Contact)
Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banuak fungsi kontak teknis termasuk:
• memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
• update zona domain
• menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)
Kontak Pembayaran (Billing Contact)
Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.
Server Nama (Name Servers)
Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.

;;